Selamat Datang, Semoga Bermanfaat

Kamis, 20 Mei 2021

Cerita Islami dengan Hikmah Kejujuran yang Bisa Diteladani Anak


 
Kejujuran Abdul Qadir

Saat berusia 18 tahun, Syaikh Abdul Qadir meminta izin kepada ibunya merantau ke Bagdad untuk menuntut ilmu. Ibunya tidak menghalangi cita-cita mulia Abdul Qadir meskipun dia khawatir melepaskan anaknya sendirian menempuh perjalanan beratus-ratus kilometer.

Sebelum pergi, ibunya berpesan kepada Abdul Qadir agar berkata jujur dalam keadaan apa pun. Lalu, ibunya membekali uang 40 dirham dan dijahit di dalam pakaian Abdul Qadir. Setelah itu, ibunya melepas Abdul Qadir pergi bersama kafilah dagang yang kebetulan hendak menuju Kota Bagdad.

Namun, dalam perjalanan, mereka dihadang dan diserang oleh 60 orang penyamun. Semua barang dagangan kafilah dirampas. Para penyamun itu sama sekali tidak mengusik Abdul Qadir karena mereka menyangka dia tidak mempunyai apa pun, kecuali pakaian yang melekat di tubuhnya.

Salah seorang penyamun bertanya pada Abdul Qadir, "Hai Anak Muda! Apa yang ada pada dirimu?"

Abdul Qadir menjawab dengan sejujurnya bahwa ia memiliki uang 40 dirham di dalam pakaiannya. Penyamun itu heran dan tidak memercayainya. Akhirnya, dia melaporkan kepada pemimpinnya. Lalu, pakaian Abdul Qadir dipotong dan dirobek isinya. Para penyamun terkejut. Mereka mendapati 40 dirham sebagaimana dikatakan Abdul Qadir.

Pemimpin penyamun itu pun langsung bertanya pada Abdul Qadir, "Kenapa engkau berkata jujur, padahal engkau mengetahui bahwa 40 dirham uangmu itu akan kami rampas?"

"Aku telah berjanji kepada ibuku bahwa aku tidak akan pernah berkata bohong walau apapun yang terjadi. Karena dengan berbohong, orang tidak akan lagi memercayaiku. Padahal, kepergianku ke Bagdad untuk mencari ilmu kepada orang awam. Aku ingin orang-orang selalu memercayaiku."

Ketika mendengar Abdul Qadir mengatakan alasan kejujurannya, pemimpin penyamun tersadar. Dia pun menangis, menginsafi kesalahannya. Dia bersumpah tidak akan merampok lagi. Penyamun itu bertobat di hadapan Abdul Qadir, yang diikuti oleh para pengikutnya.

Hikmah cerita tentang kejujuran bagi anak

Cerita Islami Abdul Qadir mengajarkan tentang hikmah bersikap jujur. Meski terkesan hal yang biasa, namun kejujuran sangat penting dibiasakan dan diperkenalkan pada anak sejak dini lho, Bunda. 

Dikutip dari Psychology Today, kejujuran dilihat anak lebih banyak dari lingkungan sekitar, terutama dari orang tua. Sikap yang ditunjukkan oleh orang tua dalam kehidupan sehari-hari, berpengaruh besar terhadap perkembangan sikap ini.

Menurut psikolog dari Rutgers University, Vanessa LoBue, PhD, membacakan cerita tentang kejujuran juga membawa pengaruh positif. Terutama jika karakter dalam cerita tersebut berani mengatakan kebenaran.

Cara-cara membiasakan sikap jujur bisa diterapkan orang tua dalam beberapa langkah. Pertama, jangan lupa memberikan apresiasi jika anak berani berkata jujur, meskipun ia mungkin melanggar aturan. Ini akan membuat anak mereka lebih baik dipuji karena jujur daripada dihukum karena berbohong dan pelanggarannya.

"Kedua, bicarakan dengan anak tentang nilai pentingnya mengatakan kebenaran. Bacakan cerita yang menyoroti manfaat positif dari mengatakan kebenaran alih-alih konsekuensi negatif dari berbohong," pesan LoBue.

source : https://www.haibunda.com
reposted by triwahyuss

0 komentar:

Posting Komentar