Selamat Datang, Semoga Bermanfaat

Jumat, 03 Juni 2011

Tips Memilih Bak Cuci

Cermat Memilih Bak Cuci

Sebuah keluarga mungkin saja tidak suka memasak di rumah dan lebih sering membeli makanan jadi, tapi mencuci piring pasti dilakukan sesudahnya. Sama halnya dengan keluarga yang gemar memasak dan harus mencuci bahan masakan, sayur, dan buah. Bak cuci akan selalu digunakan untuk berbagai keperluan.
Agar memudahkan proses mencuci, beberapa pertimbangan perlu diperhatikan agar jangan salah memilih bak cuci di rumah.

1. Ukuran Kedalaman
Semakin kecil dapur, bak cuci yang kecil semakin sesuai. Pada umumnya kedalaman bak yang dipilih 20 cm, namun jika membutuhkan bak cuci  dengan volume besar dapat memilih bak dengan kedalaman 25 cm. Semakin dalam bak, cipratan air semakin sedikit. Namun dasar bak akan semakin sulit dijangkau anak kecil.

2. Jenis Pemasangan
  • Drop-in
Cara pasangnya mudah, yaitu dimasukkan ke dalam lubang yang tersedia. Namun perlu penanganan ekstra saat membersihkan daerah pertemuan bibir bak dengan meja dapur yang menyisakan celah karena dapat menjebak kotoran, air, dan sisa makanan.
  • Under-mount
Dipasang dari bawah meja dapur agar bibir bak tersembunyi dan lebih bersih. Syaratnya, bak ini harus diaplikasikan dengan meja dapur yang terbuat dari bahan yang kuat dan dapat menahan beban bak.
  • Integrated
Dibuat menyambung pada meja dapur dan menjadi satu kesatuan. Pemasangannya dimasukkan ke dalam lubang seperti bak drop-in, tapi bibir bak sejajar dengan permukaan meja dapur seperti bak under-mouth.
  • Apron
Bagian depan bak menjorok keluar melebihi ketebalan meja dapur, sehingga lebih memudahkan pengguna untuk menjangkau keran.
3. Jumlah Mangkuk
  • Single Bowl
Bak tunggal seperti ini cocok untuk dipakai di rumah dengan dapur yang sempit. Bak ini dapat menampung panci atau peralatan dapur lainnya yang berukuran besar, juga mudah untuk dibersihkan.
  • Double Bowl
Jika mempunyai dapur yang luas, jenis bak cuci ini dapat dipilih. Bentuk bervariasi antara dua bak sama besar, atau satu bak lebih kecil dari yang lain, tergantung kebutuhan. Bak cuci ini memudahkan lebih dari satu orang melakukan tugas yang berbeda, misalnya mencuci piring dan menyiapkan bahan masakan.
  • Triple Bowl
Bak cuci dengan tiga lubang biasanya memiliki dua bak besar di masing-masing sisi dan satu bak kecil di tengah untuk keperluan tambahan. Ukurannya yang luas memudahkan beberapa orang untuk bekerja sekaligus.

4.Pilihan Material
  • Stainless-steel
Bahan paling populer karena tahan lama, mudah perawatan, ekonomis, dan cocok untuk berbagai gaya interior. Kekurangannya, berisik saat digunakan, dapat tergores meski samar, dan percikan air akan membekas jika tidak segera dibersihkan.
  • Porcelain enamel
Biasanya berbahan dasar besi tuang, kemudian dilapis dengan cat enamel yang mengkilat, mudah dibersihkan, dan menyediakan berbagai warna. Kekurangannya, jika lama digunakan, bahan porselen dapat rusak dan besi tuang akan berkarat. Pemakaian pembersih kimia juga dapat merusak kilat porselen.
  • Solid surface
Perpaduan dua atau lebih bahan yang diproses dan menghasilkan bahan baru yang kuat, tahan lama, tahan gores, dan mudah perawatannya. Jika dipadukan dengan meja dapur dari bahan yang sama, akan dihasilkan perpaduan yang mewah dan mulus tanpa sudut. Kekurangannya, bahan ini tidak tahan suhu tinggi, mudah retak, dan mahal.
  • Akrilik
Tidak berkarat, tahan goresan, mudah dibersihkan, ekonomis, mudah dipasang, dan dapat dibentuk sesuai keinginan. Namun pada suhu tinggi, material ini dapat retak atau memuai.
  • Batu alam
Batu granit dan marmer juga sering dipakai sebagai bahan bak cuci karena tahan lama dan indah. Namun, materialnya yang berat membutuhkan penanganan ekstra, misalnya dengan menambah kabinet di bawah bak sebagai penunjang.
  • Komposit
Perpaduan batu alam dengan bahan sintetik yang biasanya berwarna abu-abu gelap, sehingga goresan akan samar. Bahan ini juga tersedia dalam warna lain, mudah dibersihkan, tahan lama, tidak mudah rusak, dan tahan suhu. Namun bahan ini tergolong mahal.

0 komentar:

Posting Komentar